Infrared adalah energi yang merupakan bagian dari pancaran gelombang electromagnetic, memiliki persamaan sifat dengan cahaya yang tampak, namun infrared tidak tampak oleh mata manusia karena beda panjang gelombang.

Infrared themography adalah pemeriksaan NDT ( Non Destructive  test ) atau tanpa melakukan contact fisik langsung pada benda tersebut. Infrared thermography sering  digunakan untuk kehidupan sehari-hari seperti pengecekan instalasi listrik dan peralatan mekanik ( ME) pada pabrik-pabrik, industri pertambangan, gedung bertingkat, supermall, rumah sakit, bandara, pelabuhan dan fasilitas lainya. 

Mengapa pemeriksaan secara non contact dengan menggunakan infrared thermography sangat diperlukan? karena dengan cara seperti diatas dapat keuntungan yang di peroleh adalah sebagai berikut: 

  1. Proses produksi pada waktu pemeriksaan tidak perlu di hentikan.
  2. Tidak ada perusakan terhadap benda yang diambil data karena hanya pengambilan foto.
  3. Tidak ada benda yang tercemar karena tersentuh  saat pemeriksaan.
  4. Bahaya yang ditimbulkan hampir  tidak ada.
  5. Proses pengukuran sangat cepat apabila ada pengukuran yang melebihi dari 100 unit tidak memakan waktu yang lama.
  6. Proses analisa adalah melakukan pengecekan lebih cepat dan mudah.
  7. Hemat biaya dan waktu.
  8. Tidak memerlukan banyak orang untuk melakukan pengecekan karena sekali foto sudah dapat terbagi dalam 2 bagian yaitu foto sesungguhnya dan foto thermal. Hasil pemeriksaan dapat disajikan dengan foto visual dan thermal sehingga mudah dalam menganalisa dan melakukan perbaikan.

Manfaat infrared thermography pada kehidupan sehari-hari :

  • Preventive Maintenannce : Mengetahui dengan tepat lokasi titik-titik yang mengalami overheatings, sehingga perbaikan dilakukan sebelum kerusakan tersebut terjadi.
  • Fire Preventive : Mencegah bahaya kebakaran, karena setiap titik overheating yang tidak terdeteksi berpotensi untuk  memicu timbulnya kebakaran (saat beban di tambah).
  • Mengetahui kondisi dari tiap-tiap peralatan ME yang sedang beroperasi (dapat mendeteksi adanya overloading, kerusakan komponen yang lewat usia pakai, pemasangan yg tidak tepat /kendor, pelumasan yg kurang baik).
  • Mengetahui kualitas sambungan/ koneksi kabel/ jaringan listrik (mendeteksi koneksi yang kendor, kotor, berkarat, beban berlebih dan beban tidak seimbang).
  • Mendeteksi kebocoran pada pipa pipa steam / sambungannya (flanges, valves).
  • Laporan Infrared dapat dipakai sebagai acuan sebelum melakukan perbaikan/overhaul, sehingga persiapan waktu, suku cadang dan tenaga kerja dapat dipersiapkan terlebih dahulu.
  • Sebagai audit maintenance yang transparant dan independent. Jika pemeriksaan dilakukan secara periodik (setiap 6 bulan sekali / setiap 1 tahun sekali) seluruh data dan kondisi peralatan serta perubahannya dapat di dokumentasikan.
  • Dapat menurunkan premi asuransi karyawan karena kondisi setiap peralatan dapat diketahui dengan baik.
  • Meningkatkan work-place safety dan citra management pengelola secara keseluruhan.
  • Hukum, maksudnya untuk penggunaan di bandara, kepolisian dll.

Beberapa macam macam suhu panas yang sering di infrared pada ME dan Panel: 

  • Instalasi listrik.
  • Motor motor litrik, trafo, Busduct dll.
  • Lift.
  • Kabel yang tidak memenuhi kapasitas pamakaian.
  • Koneksi-koneksi kabel.
  • Penyekunan pada kabel.
  • Sambungan instalasi.
  • Mesin mesin pabrik.
  • Komponen komponen pada panel ( komponen utama, kabel, Cu, skun, acsesoris).

Cara Kerja Infrared themography: 

Keterangan gambar: 

  • Lensa : berfungsi menyaring dan menguatkan infrared  yang akan diperiksa sehingga cukup energi untuk diperiksa.
  • FPA unclored micro balometer : mengubah energi infrared menjadi energi yang terukur dan terlihat oleh mata.
  • Electronic proses : energi yang terlihat mata menjadi laporan secara langsung untuk proses selanjutnya dan bisa juga disimpan dalam memory card.
  • Visual monitoring : menampilkan gambar yang mudah untuk dilihat oleh mata dan dimengerti.

Contoh Hasil Infrared Thermograpy

Kesimpulan

Mengingat listrik merupakan jenis energi yang sangat vital, maka kesinambungan ketersediaan listrik perlu dijaga setiap saat. Kegagalan suatu komponen akan dapat berakibat pada berhentinya pasokan listrik. Untuk menghindari hal tersebut, pengoperasian dan pemeliharaan sistem listrik harus tepat. Model pemeliharaan prediktif dengan memantau suhu melalui inspeksi thermography merupakan model pemeliharaan yang tepat. Bahkan evaluasi lanjutan dari hasil thermography dapat mengarah pada pemeliharaan proaktif yang dapat memperpanjang umur operasi suatu peralatan. Dari pengalaman inspeksi, terbukti bahwa teknik thermography dapat mendeteksi anomaly suatu komponen listrik secara dini. Apabila diikuti dengan perbaikan sesegera mungkin, maka kegagalan komponen dapat dicegah. Hal ini akan dapat menjaga kesinambungan ketersediaan listrik setiap saat.