Selain memproduksi panel listrik tegangan rendah dan metal sheet, PT.Rickstar Indonesia pada tahun 2010 membuka divisi baru, yaitu divisi infrared thermography.

Setiap industri, proses, bangunan atau fasilitas apapun selalu memerlukan listrik untuk beroperasi. Kegagalan suatu komponen listrik akan menyebabkan terhentinya pasokan listrik yang kemudian akan mengganggu proses produksi. Bahkan kegagalan komponen listrik dapat berakibat fatal pada kecelakaan yang dapat memakan korban material maupun manusia. Apapun wujud penggunaan energi listrik, tidak ada sistem listrik yang 100% efisien.

Arus yang melalui jaringan listrik akan membangkitkan panas karena adanya tahanan listrik. Proses penuaan yang ditandai dengan degradasi material adalah suatu proses yang tidak bisa dihindari. Namun hal tersebut masih dapat dikendalikan, dibidang kelistrikan, proses degradasi material dapat menyebabkan cacat pada komponen dan permukaan sentuh. Cacat tersebut dapat mengurangi sifat konduktor listrik. Dengan naiknya tahanan listrik, maka arus yang mengalir menjadi terhambat. Akibatnya efek joule menghasilkan panas disipasi berlebihan.

Pada giliran berikutnya ketika temperature operasi meningkat, maka umur pengoperasian suatu komponen berkurang. Berbagai fenomena dapat mempercepat cacat komponen seperti suhu tinggi, angin atau bahan kimia. Bahkan kotoran atau debu di udara juga dapat meningkatkan laju kerusakan dan jumlah kerusakan dalam jaringan listrik. Untuk menjawab permasalahan permasalahan tersebut, diperlukan strategi pemeliharaan yang baik. Berbagai kondisi dapat dipantau misalnya vibrasi/getaran, temperatur, unjuk kerja, kondisi kimia, dan lain-lain. Salah satu teknik praktis antara lain adalah teknik thermography yang menggunakan kamera inframerah untuk memantau suhu. Teknik ini telah pula diaplikasikan pada sistem jaringan listrik baik pada instalasi perkantoran maupun pada sarana penelitian. Thermography Inframerah adalah pemantauan atau pemeriksaan suhu secara non contact.